Sifat wajib bagi rasul adalah sifat-sifat wajib yang dimiliki oleh rasul
Allah swt.
Sifat-sifat
tersebut diantaranya:
1. Siddiq artinya benar. Maksudnya adalah
perkataan, perbuatan, pikiran, dan ajaran para rasul itu selalu benar dan
sesuai dengan ketentuan Allah swt.
- Amanah artinya jujur dan terpercaya. Maksudnya adalah para rasul itu terpelihara dari melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt.
- Tablig artinya menyampaikan. Maksudnya adalah menyampaikan segala apa yang telah diperintahkan oleh Allah swt. untuk dijelaskan kepada umat manusia dengan penjelasan yang sebaik-baiknya.
- Fatanah artinya cerdas. Maksudnya adalah para rasul wajib mempunyai sifat bijaksana dalam sikap dan perkataan berdasar atas kecerdasan akal pikiran.
Sedangkan kebalikan dari sifat sifat wajib para rasul adalah sifat sifat
mustahil bagi rasul, yaitu :
- Kizib artinya dusta.
- Khianat artinya penipu.
- Kitman artinya merahasiakan atau menyembunyikan.
- Baladah artinya bodoh.
Allah
telah mengutus para rasul kepada manusia dan telah dihiasi dengan sifat
kesempurnaan melebihi makhluk Allah yang lain, namun mereka tetaplah sebagai
seorang manusia biasa yang berprilaku sebagaimana manusia lainnya. Sehingga Para
nabi dan rasul pun memiliki sifat jaiz, yaitu sifat sifat yang boleh dilakukan
dan boleh pula ditinggalkan. Seperti makan, minum, tidur, menikah, istirahat,
berniaga dan semacamnya. Sudah tentu yang dimaksud di sini adalah prilaku dan
sifat yang tidak mengurangi derajat kerasulan mereka di mata manusia. Sifat ini
dikenal dengan sifat basariyah (kemanusiaan).
Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki
sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu :
1. Ishmaturrasūl adalah orang yang ma’shum,
terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan,
dan menyampaikan wahyu Allah Swt. sehingga selalu siaga dalam menghadapi
tantangan dan tugas apa pun.
2. Iltizamurrasūl adalah orang-orang
yang selalu komitmen dengan apa pun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan
berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah Swt. meskipun untuk
menjalankan perintah Allah Swt. Itu harus berhadapan dengan tantangan-tantangan
yang berat baik dari dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya. Rasul
tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari perintah Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar