Sujud sahwi (سجود السهو) adalah dua kali sujud (baik
sebelum atau setelah salam) yang dilakukan oleh orang yang shalat untuk
menggantikan kesalahan yang terjadi di dalam shalatnya karena lupa (sahw).
Penyebab dilakukannya Sujud sahwi ada tiga yaitu:
1. Menambahkan sesuatu (az-ziyaadah),
2. Menghilangkan sesuatu (an-naqsh), dan
3. Dalam keadaan ragu-ragu (asy-syak) di dalam Shalat.
Penyebab dilakukannya Sujud sahwi ada tiga yaitu:
1. Menambahkan sesuatu (az-ziyaadah),
2. Menghilangkan sesuatu (an-naqsh), dan
3. Dalam keadaan ragu-ragu (asy-syak) di dalam Shalat.
Cara melakukan sujud sahwi:
Sujud Sahwi dilakukan dengan dua kali sujud sebelum
salam atau sesudahnya oleh seseorang yang sedang bershalat. Kedua cara ini
memang diajarkan oleh Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits shahih dari Sa'id
al-Khudri, bahwa Rasulullah saw. bersabda:
إِذَا شَـكَّ أَحَـدُ كُــمْ فـِى صَـلاَ تـِـهِ
فَــلَـمْ يـَـدْرِكُــمْ صَــلَّى، ثَــلاَ ثَـا أَ مْ أَرْ بـَــعَــتَـا،
فَـــلْــيَـطْــرَ حِ الـشَّــكَّ وَ لْــيَــبْـنِ عَــلَى
مَـااسْــتَــيْــقَـنَ ثُــمَّ سَـجَـدَ تَــيْـنِ قَـــبْــلَ أَنْ
يـُـسَــلِّـمَ
"Jikalau salah seorang diantaramu ragu-ragu
dalam shalatnya, hingga tak tahu berapa raka'at yang sudah dikerjakannya,
apakah tiga ataukah empat, maka baiknya ia menghilangkan mana yang diragukan
dan menetapkan mana yang diyakini, kemudian sujud dua kali sebelum
salam."(H.R.Muslim).
Bacaan Dalam Sujud Sahwi:
Sebagian ulama menganjurkan do’a ini ketika sujud
sahwi,
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw” (Maha
Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa).
Namun dsikir sujud sahwi di atas cuma anjuran
saja dari sebagian ulama dan tanpa didukung oleh dalil. Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan,
قَوْلُهُ : سَمِعْت بَعْضَ الْأَئِمَّةِ يَحْكِي أَنَّهُ يَسْتَحِبُّ أَنْ يَقُولَ فِيهِمَا : سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو – أَيْ فِي سَجْدَتَيْ السَّهْوِ – قُلْت : لَمْ أَجِدْ لَهُ أَصْلًا
“Perkataan beliau, “Aku telah mendengar sebagian ulama
yang menceritakan tentang dianjurkannya bacaan: “Subhaana man laa yanaamu wa
laa yas-huw” ketika sujud sahwi (pada kedua sujudnya), maka aku katakan,
“Aku tidak mendapatkan asalnya sama sekali.”
Sehingga yang tepat mengenai bacaan ketika sujud sahwi adalah seperti bacaan sujud biasa ketika shalat. Begitu juga pendapat Imam Ahmad yang mengatakan bahwa bacaan dalam sujud sahwi adalah sebagaimana bacaan sujud dalam sholat, hal ini karena tidak ada hadits shohih yang mengkhususkan bacaan tertentu dalam sujud sahwi. Bacaannya yang bisa dipraktekkan seperti,
1. “Subhaana robbiyal a’laa” - [Maha Suci
Allah Yang Maha Tinggi]
2. “Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.”
[Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku].
2. “Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.”
[Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar