Bulan
ramadhan adalah
bulan yang penuh hikmah dan ampunan, karena padanya kebaikan bernilai lebih
serta berlipat ganda, dan terdapat padanya amalan-amalan yang tidak terdapat
pada bulan lainnya. Itulah mengapa bulan ramadhan dianggap sebagai bulan suci
bagi umat islam karena di bulan ramadhan inilah berbagai hal dapat menjadi
pahala, bahkan tidurnya orang yang berpuasa di bulan ramadhan pun menjadi
pahala. walaupun demikian bukan berarti kita hanya tidur saja tanpa melakukan
hal-hal kebaikan lainya. Oleh karenanya, sebaiknya manfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya.
Allah Subhanahu
wa Taala berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُوْنَ أَيَّامًا مَعْدُوْدَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيْضًا أَوْ عَلَى
سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهُ
فِدْيَةُ طَعَامٌ مِسْكِيْنٌ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ
تـَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ َتــعْلَمُوْنَ شَهْرُ مَضَانَ الَّذِي
أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتِ مِنَ الْهُدَى وَ
الْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمْ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كاَنَ
مَرِيْضًا أَوْ علَىَ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَياَّمٍ أُخَرَ يُرِيْدُ اللهُ
بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتــكْمِلُوا الْعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوْا اللهَ علَىَ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya : “Hai
orang-orang yang beriman diwajbkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa, (yaitu) dalam beberapa hari
yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang
berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) :
memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan
kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan
bulan yang didalamnya diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan
yang batil). Karena itu, barang siapa diantara kalian hadir (dinegeri tempat
tinggalnya) dibulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang
siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (wajiblah baginya
berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. (Al
Baqarah : 183 – 185)
1. Puasa
Amalan yang
pertama dan paling utama di bulan Ramadhan adalah melaksanakan puasa yang
merupakan rukun Islam yang keempat. Oleh karena itu, mari kita berpuasa bukan
sekedar untuk melepaskan kewajiban, tapi kita melaksanakannya dengan penuh
keimanan dan mengharap balasan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, “Amalan setiap anak Adam dilipat gandakan sepuluh sampai tujuh
ratus kali lipat. Allah berfirman : ‘Kecuali puasa, ia adalah untuk-Ku. Aku
yang membalasnya (tanpa batasan tadi). Ia (orang yang berpuasa-red)
meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku“. (HR. Muslim)
2. Shalat Malam (Tarawih)
Shalat malam
adalah shalat sunnah yang sangat besar pahalanya baik dikerjakan di bulan
Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan. Namun shalat malam di bulan Ramadhan
yang kita kenal dengan shalat Tarawih memiliki keutamaan lebih daripada di
selain bulan Ramadhan. Diantara pahala yang besar dari shalat Tarawih adalah
diampuni dosa yang telah lalu, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan
dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, diampuni dosanya yang telah lalu“.
(Muttafaqun ‘alaih)
Adapun
jumlah rakaat dalam solat tarawih, Ada yang meriwayatkan Beliau melaksanakan
shalat tarawih berjamaah hanya tiga hari. Saat itu Rasulullah saw melakukannya
secara berjamaah sebanyak 11 rakaat dengan bacaan surat-surat yang panjang.
Tapi, di saat kekhawatiran akan diwajibakannya shalat tarawih sudah tidak ada
lagi, Umar bi Khattab menyebutkan jumlah rakaat shalat tarawih adalah 21 atau
23 rakaat (HR. Abdur Razzaq dan baihaqi).
3. Membaca dan Tadabbur Al Qur’an
Bulan
Ramadhan adalah bulan Al Qur’an. Pada bulan Ramadhan, Al Qur’an diturunkan.
Allah Ta’ala berfirman, “Bulan Ramadhan, bulan yang diturunkan di
dalamnya Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)” (QS.
Al Baqarah : 185)
Pada bulan
Ramadhan, Jibril ‘alahis salam menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam untuk bersama membaca dan mengulangi bacaan Al Qur’an. Di bulan
Ramadhan, para Shahabat dan salafus shalih berlomba-lomba mengkhatamkan Al
Qur’an, baik dalam bacaan shalat ataupun bacaan di luar shalat.
Imam
Az-Zuhri berkata, “Apabila datang Ramadhan, maka kegiatan utama kita selain
berpuasa adalah membaca Al-Qur’an.” Membaca Al Qur’an merupakan amalan yang
luar besar nilainya. Tapi mentaddaburi dan memahami maknanya, kemudian
mengambil petunjuk hidup darinya, itulah tujuan Al Qur’an diturunkan. Oleh
karena itu, Bacalah dengan tajwid yang baik dan tadabburi, pahami, dan amalkan
isinya. Insya Allah, kita akan menjadi insan yang berkah.
4. Memperbanyak Shalat Sunnah
Memanfaatkan
waktu dengan memperbanyak Shalat Sunnah seperti :
- shalat sunnah fajar
- Shalat sunnah Dhuha
- Shalat sunnah Rawatib
- Shalat Sunnah sesudah wudhu
- Shalat sunnah Tahyatul Masjid
- Shalat sunnah mutlaq dan seterusnya.
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bersabda:
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ
تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ
بِهَا خَطِيئَةً
“Hendaklah engkau memperbanyak
sujud (perbanyak shalat) kepada Allah.
Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan
meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosa.” (HR. Muslim no. 488).
5. Sedekah
Amalan
ibadah bulan Ramadhan tidak hanya yang berhubungan langsung dengan Allah Ta’ala,
tapi juga terdapat amalan yang memberikan efek kebaikan langsung kepada orang
lain, salah satunya adalah sedekah.
Sedekah di
bulan Ramadhan bisa kita lakukan dengan mengeluarkan sedekah seperti biasanya,
dan kita akan mendapatkan nilai lebih jika sedekah itu dilakukan dengan memberi
makanan berbuka, karena kita mendapatkan pahala sedekah dan pahala memberi
makan orang berbuka puasa.
Seperti
disebutkan dalam sebuah hadits “Barangsiapa memberi makanan berbuka kepada
orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang
berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR.
Turmudzi dan An-Nasa’i)
Sebenarnya
memberi makan untuk orang berbuka hanyalah salah satu contoh bentuk
kedermawanan yang ingin ditumbuhkan kepada kita. Masih banyak bentuk sedekah
yang bisa kita lakukan jika kita punya kelebihan rezeki. Peduli dan sigap
menolong orang lain adalah sifat yang ingin dilatih dari orang yang berpuasa.
6. I’tikaf
I’tikaf
adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribada kepada Allah swt. Abu Sa’id
Al-khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah beri’tikaf pada awal
Ramadhan, pertengahan Ramadhan, dan paling sering di 10 hari terakhir bulan
Ramadhan. selama waktu i’tikaf, baik itu siang ataupun malam hari, dan tidak
keluar dari masjid kecuali untuk memenuhi kebutuhan yang darurat, seperti makan
dan buang air.
Seorang yang
beri’tikaf menyibukkan dirinya hanya dengan ibadah, berdzikir, membaca Al
Qur’an, memperbanyak shalat, dan amalan-amalan ibadah yang lainnya. Ia
meninggalkan pekerjaan yang melalaikan dan amalan yang sia-sia sehingga waktu
ia beri’tikaf benar-benar menjadi waktu yang ia khususkan untuk mendekatkan
dirinya kepada Allah Ta’ala.
7. Berdakwah
Selama
Ramadhan kita punya kesempatan berdakwah yang luas, karena, siapapun di bulan
itu kondisi ruhiyahnya sedang baik sehingga siap menerima nasihat. Jadi, jangan
sia-siakan kesempatan ini. Rasulullah saw bersabda, “barangsiapa menunjuki
kebaikan, baginya pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi
pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun.
8. Menghidupkan Malam Lailatul Qadar
Pada bulan
Ramadhan ada satu malam yang istimewa yaitu malam lailatul qadar, malam yang
penuh berkah. Barangsiapa menghidupkannya, akan diampuni dosanya yang telah
lalu, Bahkan mendapat pahala yang berlipat ganda yang lebih baik dari amalan
seribu bulan. Rasulullah saw. menyuruh kita mencarinya di malam-malam ganjil
pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Bahkan, untuk mendapatkan malam penuh
berkah itu, Rasulullah saw. mengajarkan kita sebuah doa, “Allahumma
innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.” Ya Allah, Engkaulah
Pemilik Ampunan dan Engkaulah Maha Pemberi Ampun. Ampunilah aku. Oleh karena
itu, mari kita berlomba-lomba untuk menghidupkan malam laitul qadar dengan
memperbanyak amalan-amalan ibadah padanya.
9. Umrah di Bulan Ramadhan
Jika Anda
punya rezeki cukup, pergilah umrah di bulan Ramadhan. Karena, pahalanya akan
berlipat-lipat. Ibadah umrah dapat dilakukan sepanjang tahun. Namun umrah di
bulan Ramadhan memiliki nilai pahala yang lebih tinggi. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Umrah di bulan Ramadhan (pahalanya)
menyerupai haji” (HR. Tirmidzi)
10. Perbanyaklah Taubat
Selama bulan
Ramadhan, Allah swt telah membukakan pintu ampunan bagi hamba-hambanya dan
setiap malam bulan Ramadhan Allah membebaskan banyak hambaNya dari api neraka.
Karena itu, bulan Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk bertaubat
kembali ke fitrah kita.
11. Zakat Fitrah
Zakat fitrah
wajib dibayarkan sebelum hari Ramadhan berakhir oleh umat Islam, baik
lelaki-perempuan, dewasa maupun anak-anak. Tujuannya untuk mensucikan orang
yang melaksanakan puasa dan untuk membantu fakir miskin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar